31 Juli 2013

Panduan Wisata ke Montmartre, Paris

Antik, bernuansa kota kecil, dan menawan. Dengan segala pesona dan sejarahnya, tak diragukan lagi Montmartre menjadi salah satu kawasan paling colourful dan menarik di Paris. Bukan rahasia lagi kalau kawasan ini juga dianggap sebagai salah satu tempat paling romantis di Paris. Dan Montmartre, masih memiliki sejuta pesona lain yang membuatnya selalu dibanjiri turis setiap tahunnya. Dua di antaranya adalah gereja basilika ikonik berwarna putih yang ada di puncak bukit dan dua kincir angin kuno yang masih ada hingga sekarang. Nah, ingin tahu objek wisata dan tempat-tempat terkenal di Montmartre apa saja yang selalu dikunjungi oleh para turis?
                                         
Antik, bernuansa kota kecil, dan menawan. Mungkin inilah tiga kata yang bisa sedikit menggambarkan Montmartre, sebuah distrik yang terletak di atas bukit dengan nama yang sama, di pinggiran kota Paris, Perancis. Kawasan yang terletak di arrondissement (distrik) 18 ini memiliki suasana kota tua yang antik dan klasik yang membuat kita merasakan sisi lain Paris selain suasana kota metropolitan.

Mengunjungi Montmartre, Anda akan terpesona dengan atmosfernya. Di mana banyak bangunan, toko, dan cafe yang bergaya unik dan klasik berdiri berdempetan dan berjejalan di tepi-tepi jalan batu yang berliku, sempit, dan terkadang menanjak. Beberapa rumah zaman dulu dengan dinding dipenuhi tanaman rambat juga bisa ditemui di kawasan ini. Adanya pertunjukan oleh musisi atau pementas jalanan juga menjadi pemandangan biasa di Montmartre.

Tangga-tangga curam dan sempit yang diapit oleh bangunan-bangunan apartemen dan dihiasi deretan tiang lampu klasik dan pepohonan di tepinya juga menjadi pemandangan khas di sini, mengingat kawasan ini memang berada di atas bukit. Tangga-tangga ini terlihat paling bagus saat pohon-pohon di tepinya terlihat gundul atau tanpa daun (uh, yang kayak begini favorit saya banget dah). Selain itu, Anda mungkin juga akan melihat atau bahkan naik kereta mini beroda yang lucu dan juga kereta trem kecil yang meluncur naik turun bukit.

Montmartre dulu juga menjadi kawasan tempat tinggal dan berkumpulnya para seniman Perancis, yang kemudian besar namanya seperti Pablo Picasso, Vincent Van Gogh, Salvador Dali, Claude Monet, dan Pierre-Auguste Renoir. Kalau Italia punya Florence di mana para seniman Italia hidup dan Berkarya, maka Perancis punya Montmartre. Karena itu, jangan heran bila di kawasan ini Anda akan menemui sejumlah tempat yang merupakan bekas studio atau tempat tinggal seniman-seniman tersebut. Bahkan banyak juga tempat di Montmartre yang mengklaim keterkaitan mereka dengan para seniman ini dengan memampang plakat dengan tulisan seperti “Seniman X dulu pernah bla bla bla di sini” :p

Dengan segala pesona dan sejarahnya, tak diragukan lagi Montmartre menjadi salah satu kawasan paling colourful dan menarik di Paris. Dan sudah bukan rahasia lagi kalau kawasan ini juga dianggap sebagai salah satu tempat paling romantis di Paris. Dan tempat ini, masih memiliki sejuta pesona lain yang membuatnya selalu dibanjiri turis setiap tahunnya. Nah, ingin tahu objek wisata dan tempat-tempat terkenal apa saja yang selalu diburu para turis di Montmartre?

Karena merupakan sebuah kawasan, banyak sekali tempat menarik yang bisa dikunjungi di Montmartre, namun berikut akan saya rangkumkan tempat-tempat terkenal yang selalu dijadikan destinasi utama oleh para wisatawan yang jalan-jalan ke Montmartre. Selain tempat-tempat khusus ini, Anda masih sangat bisa menikmati pemandangan cantik khas Montmartre sepanjang perjalanan, atau berjalan-jalan sendiri untuk menjelajah kawasan ini dan menemukan tempat favorit Anda sendiri :). Ok, sekarang langsung saja. Berikut tempat-tempat wisata menarik dan terkenal di Montmartre, Paris:

1. Basilika Sacre Coeur
Sacre Coeur Montmartre Paris
Sacre Coeur basilika yang ikonik
Sacré-Coeur Basilica adalah gereja basilika berwarna putih yang berada di puncak bukit Montmartre dan menjadi landmark distrik ini. Warnanya yang putih polos dan letaknya yang tinggi tepat di puncak bukit, membuat Sacre Coeur terlihat sangat menonjol di panorama kota Paris dan menjadi titik tertinggi ketiga di Paris setelah Menara Eiffel dan Montparnasse Tower. Basilika ini pun terlihat jelas dari kejauhan yang menandakan di mana distrik wisata populer Montmartre berada.

Sacre-Coeur Basilica (Basilica of the Sacred Heart) dibangun pada tahun 1875 dan menggunakan batu khusus agar warnanya tetap putih, polos, dan bersih meskipun berada di antara udara kota besar yang terpolusi seperti Paris. Nggak lucu kan kalau namanya ‘basilika hati yang suci’ tapi warnanya ternoda :D. Karena itu semua sudah direncanakan dengan matang dan digunakanlah batu khusus dalam pembangunanya, yaitu batu Château-Landon. Saat turun hujan, batu ini akan bereaksi dengan air hujan dan akan mengeluarkan kalsit (zat kapur) yang berfungsi sebagai pemutih, sehingga dinding luar Sacre Coeur akan tetap terlihat putih bersih. Wah keren ya.

Selain masuk ke dalam basilika untuk melihat interiornya, kegiatan wisata juga banyak terjadi di luar. Pengunjung biasanya senang jalan-jalan dan duduk-duduk di tangga menuju basilika atau duduk-duduk dan tiduran di taman rumputnya,. Favorit para wisatawan adalah duduk-duduk dan piknik di dasar tangga Sacre Cour sambil menyaksikan beberapa pertujukan yang dilakukan oleh para musisi dan pementas jalanan. Hal ini tak ubahnya membuat tangga ini seperti amfiteater ‘alami’ di mana para penonton duduk menjejali undakan-undakan tangganya. Jadi jangan heran jika tangga ini sangat penuh pengunjung pada musim-musim puncak liburan seperti pada musim panas.

Sacre Coeur Montmartre Paris

Apalagi tangga ini juga menjadi spot strategis di mana kita bisa berfoto dengan latar belakang Basilika Sacre Coeur. Dari tangga dan halaman basilika kita juga bisa melihat ke bawah ke arah panorama kota Paris yang terlihat menakjubkan dari atas. Di beberapa level tangga juga terdapat beberapa bangku taman jika kita ingin duduk-duduk dengan nyaman (jika tidak penuh semua :p) sambil menikmati panorama kota Paris. Taman rumput di area sekitar basilika juga semakin menyegarkan pemandangan di tempat ini. Tak ketinggalan juga tiang lampu klasik. Cucoklah pokoknya!

Alamat: 35 rue du Chevalier de la Barre, Montmartre, Paris

2. Church of St. Pierre
Di dekat Basilika Sacre Coeur, juga ada satu lagi gereja di Montmartre, yaitu Church of St. Pierre. Gereja ini merupakan salah satu gereja paling tua di Paris. Meskipun tidak terlalu populer, setidaknya Anda tahu kalau masih ada gereja lain di Montmartre, at least. And after visit it, you’re like going: “it’s nice to know this church.”

3. Place du Tetre
Place du Tetre Montmartre Paris
Seperti lukisan dalam lukisan (Place du Tetre, Montmartre)
Tidak jauh dari basilika putih, Place du Tetre adalah tempat wisata terkenal kedua di Montmartre setelah Sacre Coeur. Tempat ini merupakan alun-alun kecil yang menjadi ‘studio outdoor’ bagi para ‘seniman Montmartre’ masa kini. Di alun-alun ini Anda akan melihat banyak pelukis yang memasang stand-stand mereka, di bawah payung aneka warna dan memajang gambar serta lukisan warna-warni untuk menarik minat para wisatawan yang datang. Tempat ini mengingatkan kita bahwa di area sekitar inilah dulu para seniman besar Perancis tinggal dan bekerja. Alun-alun kecil ini juga dikelilingi oleh bangunan-bangunan, restauran, dan cafe bergaya klasik yang semakin menambah warna serta nilai artistik Place du Tetre. Belum lagi Basilika Sacre Cour yang ikut terlihat memadati sudut tepi alun-alun. Nyeni dan colourful, itulah Place du Tetre. Benar-benar background yang sempurna untuk berfoto di Montmartre yang katanya desa seniman ini.

Place du Tetre Montmartre Paris
Deretan cafe dan restauran di tepi Place du Tetre
Melihat-lihat gambar dan lukisan yang dipajang di Place du Tetre juga asyik, barangkali saja Anda bisa menemukan sesuatu yang bagus untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Anda juga bisa meminta salah satu seniman untuk membuat sketsa wajah Anda. Tapi sepakati dulu harganya sebelum memulai. Dari Place du Tetre Anda bisa lanjut berkeliling ke jalan-jalan sempit berbatu dan bangunan padat di sekitarnya. Ingat-ingat jalan atau bawa peta jika takut nyasar :p. Oh iya, di bangunan-bangunan dan cafe di Place du Tetre dan juga sekitarnya, perhatikan plakat-plakat yang tertempel di dinding yang menyatakan bahwa tempat tersebut bersejarah. Seperti plakat-plakat dengan tulisan yang sudah saya sebutkan tadi: “Seniman X dulu pernah bla bla bla di sini” :D

4. Jejak Seniman Ternama
Jika Anda ingin menelusuri jejak seniman di Montmartre lebih jauh, Anda bisa mengunjungi tempat-tempat berikut yang beberapa tidak jauh dari Place du Tetre:
- Espace Dali, di 11 Rue Poulbot. Merupakan sebuah museum yang didedikasikan untuk Salvador Dali, khususnya karya patung dan ukirannya. Di museum ini juga ada workshop bagi anak-anak untuk memfamiliarkan mereka dengan karya-karya Salvador Dali.
- Montmartre Museum atau Musée du Montmartre, yang bertempat di bekas sebuah manor house tua. Selain pameran, di museum ini ada ruangan khusus yang didedikasikan untuk Erik Satie, seorang komposer ternama yang dulu pernah tinggal di bangunan ini. Seniman terkenal lain yang juga pernah tinggal di sini adalah Maurice Utrillo dan Demetrius Galanis.
- Renoir’s House, di 6 Rue de l'Abreuvoir. Merupakan bekas tempat tinggal seniman populer Pierre-Auguste Renoir.
- Dalida’s House, di rue d'Orchampt. Merupakan bekas rumah diva pop Dalida.
- Bateau Lavoire, 13 Place Emile-Goudeau. Merupakan bekas tempat tinggal Pablo Picasso dan juga sejumlah penyair.
- 54 Rue Lepic. Dulu Van Gogh tinggal di sini.

5. Montmartre Vineyard
Dekat Montmartre Museum, terdapat Vigne du Montmartre (Montmartre Vineyard) yaitu satu dari sedikit kebun anggur yang masih tersisa di Paris. Kebun ini masih memproduksi beberapa ratus botol wine yang dilelang dalam wine festival yang diadakan setiap hari Sabtu pertama di bulan Oktober. Kebun anggur ini tepat berada di tanah bukit yang menanjak dan diapit bangunan-bangunan apartemen bertingkat.

Alamat: Rue Saint-Vincent, Montmartre, Paris

6. Le Jardin Sauvage Saint-Vincent
Dekat Montmartre Vineyard, terdapat Le Jardin Sauvage Saint-Vincent, yaitu taman seluas 1.480 m2 yang didedikasikan untuk melestarikan ratusan spesies flora dan fauna, seperti kebun botani. Kebun ini hanya dibuka untuk umum satu atau dua kali dalam sebulan. Tetapi terkadang pada bulan tertentu seperti antara April hingga Oktober, kebun ini buka lebih sering.

Alamat: 14 rue Saint-Vincent, Montmartre, Paris

7. Café les 2 Moulin
Les 2 moulins cafe Paris
Cafe Les 2 Moulins
Cafe Les 2 Moulins (baca: Les Deux Moulins) adalah sebuah cafe cantik di jalan Rue Lepic, dekat Place Blanche, Montmartre. Cafe ini pernah menjadi lokasi syuting film Amelie dan selalu sibuk dan ramai oleh warga lokal, dan juga para turis yang ingin menelusuri jejak Amelie. Seperti kebanyakan cafe di Paris, cafe ini juga memiliki desain stylish dan memilki tempat duduk di trotoar. Ideal bagi yang ingin duduk-duduk sambil melihat orang lalu lalang atau menikmati suasana sekitar. Apalagi cafe ini juga menghadap ke bagian jalan Rue Lepic yang ramai oleh toko bunga, roti dan pastri, seafood, serta penjual daging. Oh ya soal nama, ‘Les Deux Moulins’ berarti The Two Windmills dan memang terletak dekat dengan 2 kincir angin kuno (windmills) yang ada di Montmartre.

8. Moulin de la Gallete
Ada dua kincir angin kuno yang masih tersisa di Montmartre yaitu Moulin de la Gallete dan Moulin Rouge. Dua kincir ini sering menjadi objek lukisan para seniman, salah satunya adalah lukisan terkenal karya Renoir yang berjudul “Le Bal du Moulin de la Galette” yang sekarang tergantung di dinding Musée d’Orsay, Paris. Moulin de la Gallete terletak di Rue Lepic, Montmartre, dan sekarang menjadi restauran.

9. Moulin Rouge
Moulin Rouge Paris
Moulin Rouge
Sementara Moulin Rouge yang terletak di distrik klub malam Pigalle dekat Montmartre, tepatnya di Boulevard de Clichy, merupakan club malam yang menyajikan hiburan cabaret dan terkenal sebagai tempat lahirnya tarian Can-can modern. Moulin Rouge, dengan kincir angin dan nyala lampu merahnya yang temaram di malam hari juga telah menjadi salah satu landmark populer kota Paris, khususnya kawasan Montmartre dan Pigalle. Moulin Rouge juga sering muncul dalam film, film dokumenter, dan buku. Pada malam hari, area depan Moulin Rouge biasanya ramai oleh pengunjung, meskipun banyak dari mereka adalah wisatawan atau turis yang sekedar ingin hangout atau nongkrong di tempat ikonik ini, tanpa berniat masuk dan menikmati hiburan di Moulin Rouge.

10. Montmartre Cemetry
Menelusuri Boulevard de Clichy menuju Place de Clichy, dan belok kanan menuju Avenue Rachel, Anda bisa menemukan sebuah area pemakaman klasik yang juga menjadi salah satu tempat wisata terkenal di Montmartre. Cimetière de Montmartre atau Montmartre Cemetry merupakan salah satu pemakaman populer di Paris selain Père-Lachaise Cemetery. Pemakaman ini menawarkan suasana tenang dan klasik seperti pemakaman yang ada di film-film :) dengan bangunan makam lama dan baru berjejer padat di bawah sejumlah pepohonan yang meneduhinya. Uniknya lagi, Montmartre Cemetery dibangun di tanah yang posisinya lebih rendah dari level jalan. Pemakaman ini juga menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi sejumlah seniman terkenal yang tinggal dan bekerja di kawasan Montmartre, salah satunya adalah diva pop Dalida yang rumahnya terletak di Rue d'Orchampt.

Alamat: 20 avenue Rachel (pintu masuk di Avenue Rachel di bawah Rue Caulaincourt), Montmartre, Paris


Transportasi: Bagaimana cara ke Montmartre?
Metro. Naik metro, turun di stasiun terdekat:
- Naik line/jalur 12, turun di stasiun metro Abesses. Anda langsung sampai di pusat distrik Montmartre.
- Naik jalur 2, turun di stasiun metro Anvers atau metro Blanche (Moulin Rouge). Bagi Anda yang ingin menikmati perjalanan menuju montmartre dan memasuki Montmartre secara bertahap.

PS. Untuk mendaki dan keliling kawasan Montmartre Anda juga bisa naik kereta mini beroda yang akan membawa Anda menelusuri kawasan Montmartre tanpa harus capek-capek berjalan kaki. Dan untuk menuju puncak bukit, Anda juga bisa naik kereta trem kecil yang akan membawa Anda meluncur ke atas (dan turun) bukit.

Jika Anda merasa sayang harus melewatkan pemandangan selama perjalanan kalau menggunakan kedua fasilitas ini, Anda bisa membaginya setengah-setengah. Mendaki atau berangkat naik fasilitas ini, dan pulang dengan jalan kaki. Karena mendaki biasanya lebih capek, ketimbang turun. Tapi terserah Anda juga. Mungkin Anda lebih memilih bercapek-capek dulu baru ‘bersenang-senang’ kemudian sehingga nanti saat sampai di tujuan merasa lebih puas atas reward ‘jerih payah’ Anda. Dan tinggal turun dengan sedikit memanjakan diri sambil sepenuhnya menikmati perjalanan :)

Artikel Terkait:
10 Tempat Wisata Terkenal di Paris, Perancis
Nongkrong di Cafe terpopuler di Paris

0 komentar

Posting Komentar